logo-raywhite-offcanvas

09 Aug 2022

Solusi Punya Rumah Saat Harga Properti Naik

Solusi Punya Rumah Saat Harga Properti Naik

Menyusul pernyataan pemerintah yang menyatakan harga rumah saat ini terus mengalami peningkatan, hal inilah yang memicu masyarakat sulit membeli kebutuhan hunian. Harga tanah terus meningkat, terutama di perkotaan, ditambah bahan baku bangunan yang melonjak di tengah peningkatan inflasi di seluruh negara di dunia. Salah satu solusinya, pemerintah telah menawarkan skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR FLPP, sebagai dukungan likuiditas pembiayaan bagi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer meningkat pada triwulan I-2022. Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I-2022 yang tercatat 1,87% year on year (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,47% (yoy). Survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial. Sebesar 65,50% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal. Sementara itu, dari sisi konsumen pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54% dari total pembiayaan.

Momentum kenaikan harga komoditas akibat kondisi global dapat dimanfaatkan dengan menghimpun pendanaan murah dari pasar modal, untuk mendukung penyediaan rumah dan menjaga mesin ekonomi terus bertumbuh. Pasalnya, sektor perumahan diproyeksikan ikut terdongkrak sejalan dengan kenaikan harga komoditas. Di sisi lain sektor perumahan juga dapat menjaga kelangsungan dampak ekonomi dari kenaikan harga komoditas. Aliran capital inflow ke sektor perumahan dapat berdampak ganda ke 174 sub-sektor lainnya. Sektor perumahan juga menggunakan 90 persen bahan baku lokal sehingga dapat mendongkrak ekonomi dalam negeri.

Sebagai solusi untuk menyikapi hal tersebut, Direktur Utama Paramount Land, M Nawawi, mengatakan selain kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP), kebijakan lainnya yang bisa diberikan oleh pemerintah untuk menjadi booster penjualan properti, pemerintah perlu mempertahankan suku bunga di level 3,5 persen. Selain itu insentif perpajakan juga perlu ditinjau kembali sehingga pengembang properti dapat membantu pembeli rumah sejak awal dengan memberikan keringanan seperti PPB, dan BPHTB. Dari sisi regulasi, saatnya pemerintah membuka diri terkait kepemilikian asing (high rise building, apartment) untuk mulai ditinjau.

Anda tidak perlu khawatir untuk menjual, membeli atau menyewakan properti di tengah kabar harga rumah yang cenderung akan naik. Mungkin inilah saat yang tepat bagi anda untuk menyewa jasa agen properti. Bersama Ray White sebagai market leader dengan market share terbesar, Ray White Indonesia telah mengantongi berbagai penghargaan Top Brand selama 10 tahun berturut-turut, anda akan diberi informasi aktual tentang kondisi dan harga terkini dan membuat daftar properti yang tepat untuk anda berdasarkan kisaran harga dan kebutuhan, serta membandingkan jenis properti yang sama di sebuah kawasan untuk menentukan harga yang kompetitif. Tak hanya itu, untuk memudahkan anda Ray White juga menyediakan properti speasialis area, yaitu agen properti yang memiliki pengetahuan dan listing yang baik di area tersebut. Hal ini dapat memberikan insight yang lebih baik dan keuntungan bagi Anda.

ANGKA KEBUTUHAN RUMAH MASIH TINGGI

Seiring dengan kenaikan harga rumah, angka kebutuhan perumahan di Indonesia cenderung masih tinggi. Kementerian PUPR menyebutkan angka backlog rumah berdasarkan kepemilikan mencapai 12,7 juta unit, dimana angka tersebut belum termasuk pertumbuhan keluarga baru yang diperkirakan sekitar 700.000-800.000 per tahunnya. Kebutuhan hunian tersebut pun kian mendesak seiring dengan ancaman pandemi covid-19 serta pemanasan global. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, telah menggelontorkan berbagai insentif baik fiskal maupun moneter, untuk mendukung sektor perumahan pada 2022. Output-nya, kredit properti juga ikut mengalami tren peningkatan pada Maret 2022. Dukungan terhadap sektor perumahan yang dilakukan dengan berbagai insentif ini diharapkan dapat mengoptimalisasi pertumbuhan sektor perumahan nasional.

Mayoritas pengembang properti mengaku sokongan pemerintah lewat diskon PPN DTP properti, menjadi stimulus bagi peningkatan penjualan rumah. Insentif ini harus efektif dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan fokus mendukung sektor perumahan yang memiliki multiplier effect yang kuat terhadap perekonomian nasional. Selain itu percepatan pembangunan rumah segmen yang lebih kecil dan pemanfaatan kanal penjualan baik offline maupun online diharapkan dapat mempercepat pemenuhan permintaan rumah terjangkau saat ini.

Bersamaan dengan pulihnya permintaan pasar properti di Tanah Air, tentunya Ray White juga berkomitmen menjaga suplai bisa tumbuh di angka yang sama, supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Inilah yang kemudian jadi alasan Ray White, untuk terus memantau pergerakan pasar properti di berbagai daerah di Indonesia, menggunakan database dan kekuatan riset mendalam dari tim Ray White.

HARGA RUMAH DI DEPOK NAIK 35,76 PERSEN DALAM 5 TAHUN

Teranyar tingginya permintaan dari segmen milenial terbukti dengan terjualnya 272 unit rumah tapak bergaya modern. Segmen milineal dikenal menyukai desain bernuansa modern, minimalis dan mengusung konsep eco-living. Menurut Direktur Utama Paramount Land, M. Nawawi, tahun 2022 ini menjadi kesempatan yang sangat tepat bagi para milenal yang kini jumlahnya mencapai 80 juta jiwa untuk membeli rumah. Alasannya ialah inflasi di Indonesia yang saat ini masih terparkir di angka 3,5 persen. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah masih mampu mengendalikan inflasi dalam negeri.

Resesi ekonomi dunia pun sudah mulai terjadi. Suku bunga acuan kini masih di level 3,5 persen yang ditahan Bank Indonesia selama 18 bulan terakhir. Hal ini bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19. Kebutuhan kenaikan suku bunga acuan adalah untuk menyeimbangkan selisih dengan suku bunga Amerika Serikat yang tahun ini naik dengan agresif. Hal ini bertujuan untuk memberikan daya tarik tersendiri bagi investor. Diharapkan para milenial dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, terlebih suku  bunga yang masih terparkir di angka 3,5 persen.

Berdasarkan data Lamudi.co.id, sepanjang tahun 2022 rata-rata harga rumah di Depok mengalami peningkatan sebesar 8,98 persen jika dibandingkan tahun 2021 lalu. Rata-rata harga rumah di Depok saat ini mencapai Rp 9.340.000 per meter persegi. Jika ditarik mundur tepatnya di tahun 2018, harga rumah di Depok saat ini mengalami peningkatan sebesar 35,76 persen, saat itu rata-rata harga rumah di Depok mencapai Rp 6.880.000 per meter persegi. Meningkatnya harga rumah yang dijual di Depok memang tidak terlepas dari tingginya minat membeli rumah di sana. Kini kota Depok menjadi alternatif menarik untuk mendapatkan hunian murah di tengah meroketnya harga rumah di Jakarta. Selain itu, kota Depok saat ini sudah banyak dibangun berbagai fasilitas umum dan sosial, mulai dari rumah sakit, transportasi umum, pusat perbelanjaan, jalan tol dan lain sebagainya. Karena banyaknya keunggulan yang ditawarkan di kota ini, membuat banyak pengembang yang membangun proyek perumahan di sana. Menariknya, salah satu pengembang kini tengah mempersiapkan Cinere sebagai kawasan Central Business District (CBD) di Selatan Jakarta.

Aditya Wiyasa, Principal Ray White Cinere, mengatakan Cinere merupakan kawasan yang berada di posisi strategis dan terbilang masih asri. Kawasan Cinere adalah lokasi yang tepat untuk investasi, ataupun ingin mencari lokasi yang perkembangan harga propertinya sangat cepat, karena kenaikan harga tanah di Cinere per tahunnya bisa mencapai 15-20 persen. Sangat mudah ditemui beberapa pilihan rumah mulai dari kelas menengah bawah hingga atas. Banyaknya perumahan yang bermunculan di Depok, memperkaya pilihan bagi calon pembeli rumah untuk bisa membeli hunian yang sesuai dengan keinginan mereka. Ray White, brand ternama agen properti untuk wilayah Depok telah melayani kurang lebih 600 pemilik properti untuk jual, beli dan sewa.

Sebagai perusahaan real estate No 1 di Indonesia, Ray White sangat memahami kebutuhan setiap pelanggan. Ray White telah hadir di industri properti global selama lebih dari 120 tahun, lebih dari 1000 kantor di seluruh Australia, Selandia Baru, China, Hong Kong, Timur Tengah, USA dan terlebih khusus di Indonesia sejak 1997. Ray White memiliki jaringan luas 175 kantor yang tersebar di 25 kota besar dan 17 provinsi di Indonesia melalui service excellent  dari 5.000 Marketing Executives. 

Menginjak usia yang ke 25 tahun, Ray White telah banyak mengantongi rentetan penghargaan dari berbagai instansi. Tentunya penghargaan-penghargaan yang telah diraih telah membuktikan kiprah kerja sukses Ray White sebagai market leader di industri property.

"properti solution, Ray White in Action"

Source: CNBC Indonesia, Bank Indonesia, Lamudi

 

Share