logo-raywhite-offcanvas

23 Aug 2022

Benarkah Properti Jadi Investasi Aman dari Inflasi?

Benarkah Properti Jadi Investasi Aman dari Inflasi?

Benarkah Properti Jadi Investasi Aman dari Inflasi?

Potensi resesi ekonomi global yang semakin kuat, dibarengi dengan munculnya isu yang menyatakan bahwa beberapa negara diperkirakan akan bangkrut. Di dalam negeri sendiri, laju inflasi semakin tinggi, belum lagi kondisi nilai tukar rupiah yang melemah hampir ke level Rp 15.000 terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat terkait aktivitas ekonomi dan kelangsungan hidup di masa mendatang. Sebagian besar investor juga kehilangan arah dalam menentukan instrumen yang tepat untuk menyimpan dana dan berinvestasi tanpa harus menanggung risiko kerugian yang besar.

Sebagian besar kita merasa khawatir ketika terjadi inflasi yang sering menimbulkan gejolak di tengah masyarakat seiring dengan naiknya harga bahan pokok dan harga barang secara bertahap. Tingginya inflasi berdampak pada masyarakat yang lebih berhati-hati dalam mengelola pengeluarannya karena harga barang dan jasa yang semakin tinggi, termasuk dalam berinvestasi. Namun, investasi tetap harus dilakukan segera karena kenaikan harga aset akan mengalahkan kenaikan penghasilan dalam jangka panjang. Dari banyak jenis investasi, properti hunian merupakan salah satu investasi yang penting dimiliki karena papan adalah bagian dari kebutuhan pokok. Walaupun nilainya tinggi, namun jika tepat dalam memilih, maka investasi properti hunian selain menguntungkan di masa depan, juga dapat meningkatkan kualitas hidup saat ini. 

Selaras dengan hal tersebut, Direktur dari Ray White Projects, Commercial dan Cikarang, Erwin Karya, mengatakan hal ini justru menjadi peluang bagi calon pembeli untuk mewujudkan pembelian properti-nya karena bagaimanapun properti dikenal sebagai safe-haven / hedging terhadap inflasi tinggi. Hal ini didukung pula dengan suku bunga KPR yang sangat rendah bahkan dapat disebut terendah sepanjang sejarah. Selain itu, fungsi intermediary perbankan saat ini semakin baik dengan adanya jangka waktu KPR yang lebih panjang sampai dengan 25-30 tahun, tergantung usia dari calon debiturnya. Mungkin inilah saat yang tepat bagi Anda untuk berkonsultasi dengan agen properti dari Ray White. Ray White memudahkan Anda dengan menyediakan properti spesialis area, yaitu agen properti yang memiliki pengetahuan dan listing yang baik di area tersebut. Hal ini dapat memberikan insight yang lebih baik dan keuntungan bagi Anda.

Investasi properti dikenal menguntungkan karena kebal inflasi, lantaran harga tanah yang terus naik. Imbal hasil menjual properti rata - rata mencapai 20% per tahun, imbal hasil apartemen sewa sebesar 12% - 17% per tahun, dan imbal hasil ruko per tahun sekitar 3%. Investasi di paper asset seperti deposito, saham, dan reksa dana sangat sensitif terpengaruh kondisi ekonomi dan isu global yang mengalami ketidakpastian. Perlu diingat, masyarakat disarankan untuk tidak menginvestasikan semua asetnya. Sekitar 70%-80% bisa dipakai investasi, sementara 20%-30% sebaiknya ditabungkan. Menyusul hal tersebut CEO Tesla, Elon Musk berpendapat bahwa pada saat inflasi tinggi, pada umumnya investor lebih baik memiliki barang fisik seperti rumah atau saham di perusahaan yang bisa menghasilkan produk bagus, daripada menyimpan uang secara tunai. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin cepat uang kehilangan nilainya. Investasi, umumnya tumbuh dari waktu ke waktu. 

Kinerja Properti Asia Pasifik Menguat Didorong Segmen Komersial dan Industri

Perusahaan manajemen investasi dan layanan profesional Colliers dalam laporan terbarunya, Asia Pacific Market Snapshot Q2 2022, menyebutkan bahwa segmen komersial dan industri mendorong kinerja di seluruh pasar properti utama Asia Pasifik pada kuartal kedua tahun ini. Investor semakin tertarik untuk membeli aset berkualitas seperti ruang kantor di seluruh kawasan. Terdapat total transaksi senilai lebih dari 2,3 miliar USD di kota-kota besar Australia yang sebagian besar didanai oleh investor luar negeri. Kemudian di China, permintaan dari investor domestik masih tinggi untuk aset kantor dengan menyumbang transaksi senilai USD4,56 miliar. Sebuah gedung perkantoran di Seoul, Korea Selatan juga mencatatkan rekor harga jual unit tertinggi.

Sementara itu, pasar properti di Indonesia masih dalam wait and see setelah adanya invasi Rusia ke Ukraina, bahkan ketika segmen logistik dan perumahan menunjukkan kinerja yang baik. Pengembang properti mengeluhkan konflik tersebut yang telah mendorong kenaikan bahan bangunan seperti besi, aluminium, baja, tembaga, dan semen. Namun, lonjakan harga komoditas seperti batu bara, minyak sawit, dan bijih logam yang menyumbang lebih dari 30 persen pendapatan ekspor telah menopang perekonomian Indonesia. Segmen logistik dan industri pada kuartal kedua juga tercatat meningkat dengan sejumlah investasi asing yang masuk. Hal ini menjadi pertanda baik bagi pasar properti di Indonesia.

Tahun 2022 diprediksi akan menjadi titik balik bangkitnya sektor properti di Indonesia. Teranyar, hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) dari Bank Indonesia mencatatkan Indeks Harga Properti Properti Residensial (IHPR) Triwulan 1-2022 tumbuh 1,87 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Selain properti residensial, sektor properti komersial seperti kantor, dan rumah toko (ruko) juga mengalami pertumbuhan positif sepanjang triwulan I-2022. Bank Indonesia memperkirakan inflasi hingga akhir tahun bisa menyentuh level 4,2 persen. Prediksi naiknya inflasi menjadi salah satu yang harus diperhatikan dalam sektor properti. Terlebih dalam kondisi aktual harga bahan bangunan telah melonjak hingga 5,06 persen, sehingga berdampak pada biaya pembangunan rumah. Perekonomian Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,44% (YoY) pada Triwulan 2 tahun 2022 dan secara triwulanan, ekonomi nasional tumbuh 3,73% (quarter-on-quarter/QoQ). Bahkan PDB harga konstan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yakni sebesar Rp 2.924 triliun. Capaian ini menandakan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat.

Menyusul hasil survei tersebut, CEO Leads Properti Indonesia Hendra Hartono berpendapat, inflasi bisa menjadi peluang bagi konsumen properti. Karena salah satu cara untuk hedging inflasi adalah dengan berinvestasi properti terutama properti yang sudah jadi. Kalau inflasi nantinya meninggi bisa jadi akan ada proyek properti yang berpotensi terlambat untuk di delivery. Bukan tak mungkin pengembang akan melakukan refund atau merevisi harga. Oleh karena itu, disarankan untuk membeli properti yang sudah jadi. Terlebih saat ini banyak properti yang over supply.

Berdasarkan laporan BI tersebut, baik properti komersial maupun residensial dapat dikatakan memiliki prospek yang cerah. Hal ini dikarenakan sektor tersebut menunjukkan tren pertumbuhan positif tiap kuartal. Artinya, properti masih dijadikan pilihan investasi mengingat sektor ini menawarkan keuntungan setiap tahun. Lalu, apa saja keuntungan investasi properti?

1)    Harga properti cenderung naik setiap tahun.

Sektor properti menjadi salah satu sektor yang tahan banting terhadap berbagai faktor, termasuk disrupsi digital. Properti komersial serta residensial memang memiliki stok terbatas, sedangkan permintaan cenderung meningkat setiap tahun. Inilah yang membuat harganya tetap mengalami peningkatan. Bahkan selama pandemi Covid-19, pemerintah menstimulus masyarakat dengan memperpanjang kebijakan Insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP), hingga September 2022. Kebijakan ini mendorong konsumen untuk mencari rumah pertama mereka sesegera mungkin. Akibatnya, harga properti terutama rumah tapak, mengalami kenaikan secara konsisten.

2)    Memiliki capital gain yang cukup besar.

Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari berinvestasi. Istilah itu merujuk pada selisih antara harga jual aset dikurangi dengan harga beli ditambah biaya-biaya. Umumnya, jangka waktu investasi properti untuk menghasilkan capital gain adalah 3-5 tahun. Sebagai contoh, capital gain properti di lokasi strategis berkisar di angka 15-35 persen dalam setahun. Jika Anda memilih investasi properti seharga Rp 1 miliar dengan capital gain 35 persen, keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 350 juta. Keuntungan tersebut tergolong besar karena investasi lain belum tentu dapat memberikan imbal hasil seperti itu dalam jangka waktu satu tahun.

3)    Bisa menjadi agunan saat mengajukan pinjaman.

Selain dapat disewakan dan ditinggali, aset properti juga bisa dijadikan sebagai jaminan saat Anda membutuhkan pinjaman bank, baik untuk kebutuhan pribadi yang mendesak maupun modal usaha. Mayoritas bank memberikan prioritas pinjaman bagi pihak yang memiliki agunan, termasuk jaminan dalam bentuk properti. Pasalnya, aset properti bersifat likuid sehingga mudah untuk dicairkan kembali menjadi uang. Dengan memiliki aset properti, maka Anda lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman uang. Meski demikian, Anda perlu melakukan perhitungan secara cermat agar tidak terjadi gagal bayar. Dampaknya aset properti bisa saja lepas dari Anda dan disita bank.

Itulah beberapa keuntungan investasi properti yang bisa Anda pertimbangkan saat ingin menjadikannya sebagai instrumen investasi. Perlu diketahui, investasi properti tergolong menguntungkan untuk semua jenis hunian, baik apartemen, rumah tapak, serta ruko. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi, pastikan Anda memilih agen properti yang terpercaya. Bersama Ray White sebagai market leader dengan market share terbesar, Anda akan diberi informasi aktual tentang kondisi dan harga terkini dengan membuat daftar properti yang tepat untuk Anda berdasarkan kisaran harga dan kebutuhan, serta membandingkan jenis properti yang sama di sebuah kawasan untuk menentukan harga yang kompetitif. 

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli properti, dimana kondisi ekonomi global saat ini sedang terpuruk. Kalau kita menyimpan uang di bank uang akan semakin tergerus dengan adanya inflasi. Jadi langkah terbaik yang bisa kita ambil adalah simpan di sektor riil atau properti. Investasi properti terbukti aman karena kondisinya masih belum terpengaruh inflasi global. Kenaikan material properti juga masih dalam kondisi yang normal dan tingkat kebutuhan hunian yang masih tinggi (backlog). Bahkan tidak menutup kemungkinan dengan beberapa indikasi, harga properti akan naik. Masyarakat disarankan untuk cermat dalam memilih instrumen investasi. Seharusnya, investasi bisa memberikan hasil lebih tinggi dari angka inflasi itu sendiri.

Selain properti, investasi terbaik untuk melindungi nilai dan menghasilkan untung selama inflasi adalah emas dan perak. Kedua logam tersebut telah membuat keuntungan yang solid akibat pasar Amerika Serikat (AS) yang naik karena inflasi.  Emas dan perak dinilai dalam dolar AS, memberikan keuntungan saat dolar AS jatuh nilainya. Logam ini menjadi lebih murah untuk dibeli jika dibandingkan dengan mata uang lain. Investasi komoditas juga bisa menjadi pilihan Anda yang ingin berinvestasi di tengah inflasi global. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan harga minyak melonjak dikarenakan negara-negara sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap ekonomi Rusia.  

Kenaikan harga minyak juga mempengaruhi belanja konsumen, rantai pasokan global, dan bahkan industri penerbangan. Apakah aset investasi ini merupakan pembelian yang baik selama terjadinya inflasi? Jawabannya komoditas seperti logam industri, logam mulia, dan minyak berkinerja paling kuat selama inflasi meningkat. Umumnya komoditas tidak berkorelasi dengan pasar saham, yang dapat berguna bagi investor saham yang ingin melakukan diversifikasi.

Hunian Terjangkau Dekat Tempat Kerja Milenial

Indonesia akan segera memasuki fase bonus demografi yang ditandai dengan timbulnya mayoritas penduduk dari kalangan muda produktif. Hal ini juga berdampak pada besarnya kebutuhan perumahan khususnya bagi kalangan pekerja milenial dan keluarga muda lainnya, belum lagi  bicara soal  backlog perumahan yang juga besar. Harga rumah yang cenderung mahal membuat mayoritas milenial tidak bisa menyediakan dana untuk membeli rumah. Ditambah dengan pola spending milenial yang belum teredukasi benar sehingga konsumsinya banyak digunakan untuk hal yang sifatnya kearah lifestyle. Di sisi lain, besarnya pasar perumahan mengakibatkan Indonesia menjadi negara dengan pasar perumahan yang paling tidak terjangkau. Berbagai riset dan survei menyebut, sekitar 40 persen penduduk di wilayah Jabodetabek membutuhkan waktu hingga lima tahun lagi untuk bisa membeli hunian.

Milenial adalah generasi yang paling peduli untuk mencari tempat tinggal yang dekat dengan tempat mereka bekerja, 44% dari mereka yang ditanyai menyebutkan biaya perjalanan sangat penting ketika mempertimbangkan tempat tinggal, sementara 74% menyebutkan lokasi yang nyaman dalam hal pekerjaan mereka sebagai faktor penting ketika memilih lingkungan, dan 58% menyatakan keterjangkauan keseluruhan sebagai penting. Kaum urban yang bekerja di Jakarta diprediksi dapat menghabiskan 30 persen dari pendapatan mereka untuk transportasi, terutama kendaraan pribadi. Selain biaya bensin, biaya parkir, jalan tol, pemeliharaan kendaraan, bahkan depresiasi nilai kendaraan menjadi biaya yang tidak sedikit.

Namun, jika mereka tinggal di kawasan yang mudah menjangkau transportasi publik, fasilitas pendidikan, kesehatan, maupun kebutuhan sehari-hari, maka biaya perjalanan tersebut dapat dipangkas sangat signifikan. Mayoritas milenial adalah penyewa daripada pemilik rumah sejauh ini. Selain itu, 18% penyewa milenial mengatakan mereka berencana untuk menyewa selamanya. Survei Literasi Keuangan Investopedia 2022 menemukan, bahwa meskipun generasi milenial adalah generasi yang paling percaya diri dalam hal literasi keuangan, mereka juga yang paling stress.  Mereka yang disurvei menghadapi tekanan yang signifikan untuk membuat keputusan keuangan besar, seperti kepemilikan rumah, pada tahap awal kehidupan mereka.  Meningkatnya biaya, terutama dalam perawatan kesehatan, dan ketidaksetaraan keuangan hanya menambah kecemasan ini.

Guna menjawab persoalan tersebut, kini pemerintah dan berbagai stakeholder lainnya terus mengupayakan agar dapat memberikan akses pembiayaan yang tepat sehingga kalangan milenial bisa mengakses kebutuhan huniannya. Kalangan pengembang misalnya, menghadirkan produk yang dirancang untuk kebutuhan pekerja muda sekaligus segmen harga dan program cara bayar yang bisa diakses oleh pekerja milenial. Beberapa pengembang properti menghadirkan produk hunian yang sesuai gaya hidup milenial maupun kemampuan finansialnya. Karena itu, produk yang ditawarkan berkonsep rumah tumbuh sehingga bisa dikembangkan seiring peningkatan penghasilan keluarga. Di sisi lain, pengembang properti juga memberikan kemudahan untuk para milenial yang ingin memiliki hunian nyaman, dengan lokasi strategis. Beberapa pengembang menawarkan produk-produk hunian yang sesuai dengan gaya hidup dan kemampuan finansial mereka. Hunian yang dipasarkan di konsep sebagai rumah tumbuh, yang dapat dikembangkan lagi pada saat pasangan muda membutuhkan ruang ekstra. Bahkan jika milenial dengan cermat memilih apartemen sebagai tempat tinggal, mereka bisa menemukan unit dengan  2 bedroom custom, seharga 499 jutaan.

Banyaknya produk strategis yang ditawarkan pengembang properti, membuat daya beli millenial diprediksi terus meningkat. Namun, skema pembiayaan yang menjadi faktor utama untuk mengakses kebutuhan hunian. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah salah satu opsi terbaik bagi Anda yang ingin membeli rumah selain tunai. Dengan KPR, Anda bisa mengajukan kredit sesuai dengan kemampuan. Hanya saja, salah satu hal yang terlintas di pikiran orang ketika berencana mengambil KPR adalah keterjangkauan. Tak sedikit yang mengalami KPR ditolak bank meskipun uang muka dan syarat sudah terpenuhi. Mungkin inilah saatnya Anda menggunakan jasa konsultan keuangan untuk memudahkan Anda dalam hal pemberian KPR dengan syarat terjangkau. Sebagai perusahaan financial aggregator yang berdiri sejak 1995 di Australia, dan merupakan sister-company dari Ray White, Loan Market dapat membantu Anda menemukan pinjaman yang tepat sesuai dengan kondisi finansial serta menjamin keamanannya di masa depan. Loan Market memiliki akses pada penawaran-penawaran eksklusif, dan kemampuan untuk menegosiasikan skenario yang lebih baik dalam hal bunga dan pembiayaan. Temukanlah berapa banyak biaya yang dapat Anda hemat bersama Loan Market!

Sebagai perusahaan real estate No 1 di Indonesia, Ray White sangat memahami kebutuhan setiap pelanggan. Ray White telah hadir di industri properti global selama lebih dari 120 tahun, lebih dari 1000 kantor di seluruh Australia, Selandia Baru, China, Hong Kong, Timur Tengah, USA dan terlebih khusus di Indonesia sejak 1997. Ray White memiliki jaringan luas 175 kantor yang tersebar di 25 kota besar dan 17 provinsi di Indonesia melalui service excellent  dari 5.000 Marketing Executives. 

Menginjak usia yang ke 25 tahun, Ray White telah banyak mengantongi rentetan penghargaan dari berbagai instansi. Tentunya penghargaan-penghargaan yang telah diraih telah membuktikan kiprah kerja sukses Ray White sebagai market leader di industri property.

"Properti solution, Ray White in Action"

source : Properti indonesia, CNBC Indonesia, Bank Indonesia

Share