logo-raywhite-offcanvas

21 Aug 2015

Jangan Sepelekan Istilah Dalam Bisnis Properti

Jangan Sepelekan Istilah Dalam Bisnis Properti

Dalam sebuah bisnis, Anda akan menemukan berbagai istilah-istilah penting yang menunjukkan sebuah arti atau kode tertentu. Istilah-istilah tersebut kerap dibicarakan oleh pebisnis sehingga tidak dimengerti kaum awam. Anda mungkin pernah mendengar beberapa istilah tersebut sehingga tidak asing untuk didengar. Akan tetapi, Anda akan menemukan banyak sekali istilah-istilah bisnis yang mungkin baru saja Anda dengar.  

Menjadi pengusaha atau investor yang bergelut dibidang properti sebaiknya mengetahui macam-macam istilah penting dalam bisnis properti. Hal itu agar Anda bisa lebih mudah dalam menentukan keputusan dan meraih kesuksesan. Bisnis properti memiliki banyak sekali istilah yang kerap disebut oleh developer maupun investor properti. Di dunia properti, terdapat beberapa istilah dalam properti yang perlu Anda ketahui. 

Istilah-Istilah Dalam Dunia Properti

  • Agen Properti

Agen-Properti-Ray-White-Jual-Beli-Sewa-Menyewa-Property-Terpercaya-Istilah-Bisnis-Real-Estate

Agen properti adalah seseorang yang merupakan individu atau yang bernaung pada sebuah brand real estate agent yang bertugas sebagai jembatan antara penjual properti dan pembeli properti. Agen properti adalah pihak ketiga yang membantu penjual dalam mencari calon pembeli potensial. Agen properti juga bertugas dalam membantu calon pembeli dalam proses pembelian dan membantu segala proses hukum terkait perpindahan kepemilikan dari penjual ke pembeli.

  • Arsitek (Architect)

Arsitek adalah sebuah profesi. Seseorang yang memiliki keilmuan dan bekerja sebagai arsitek bertugas untuk membuat gambar desain bangunan agar nyaman dan aman untuk dihuni.

  • Arsitektur (Architecture)

Arsitektur adalah ilmu bangunan yang dimiliki oleh seorang arsitek dalam merancang desain bangunan. Seorang arsitek menggunakan ilmu bangunan yang dipelajarinya diimbangi dengan seni untuk bisa menghasilkan arsitektur bangunan yang indah, megah dan modern. 

  • Booming 

Booming adalah sebuah istilah untuk menggambarkan situasi dimana demand (permintaan) masyarakat yang berdampak pada pembelian sedang melonjak tajam. Pada saat booming properti ini, developer-developer properti semakin gencar dalam membangun dan memasarkan properti sebanyak mungkin. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan konsumen akan kebutuhan properti dan kondisi ekonomi yang sedang mendukung karena jualan properti sedang laris manis.

  • BPHTB

BPHTB adalah singkatan dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. BPHTB adalah sebuah bea atau pungutan layaknya pajak atas perolehan hak atas tanah dan bangunan yang baru dimiliki oleh seseorang. BPHTB akan ditagih jika seseorang melakukan perbuatan hukum yang membuat seseorang memiliki hak atas properti tersebut. Besaran BPTHB adalah sebesar 5% dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). 

  • Cluster

Istilah “cluster” sering sekali digunakan dalam dunia properti. Cluster adalah pembagian kawasan yang dilakukan developer atau pihak pengembang yang membagi masterplan menjadi beberapa komplek perumahan. Pembagian kawasan tersebut, membentuk sebuah komplek properti. Dalam setiap komplek dilengkapi dengan gerbang pagar tersendiri sebagai pintu masuk sekaligus pos keamanan. Setiap perbatasan dengan perumahan lain dipisah dengan tembok-tembok pemisah. 

  • Demand

Kata “demand” berasal dari Bahasa Inggris yang berarti permintaan. Demand dalam properti berarti banyaknya permintaan masyarakat akan suatu objek properti. Suatu properti yang memiliki demand berarti sangat menarik untuk dimiliki karena jika properti tersebut dijual kembali akan laris dengan cepat karena banyak orang yang berminat membeli properti tersebut.

  • Developer

Developer adalah sebuah lembaga atau instansi dalam bentuk perusahaan yang dimiliki swasta maupun pemerintah yang bergerak di bidang properti. Developer adalah pihak yang membangun banyak properti dalam suatu area atau kawasan, seperti perumahan atau superblok apartemen. Developer bisa dikatakan sebagai pengembang.

  • Facade

Facade atau fasad adalah istilah dalam properti yang menunjukkan bagian eksterior rumah khususnya bagian depan rumah. Kata “facade” berasal dari bahasa Prancis yang berarti sisi luar. 

  • Good Investment 

Dalam kata bahasa Inggris, kata “good investment” berarti investasi yang bagus atau investasi yang menguntungkan. Berinvestasi dalam bentuk properti merupakan keputusan yang tepat karena properti merupakan good investment. Artinya, mengambil keputusan untuk melakukan investasi dalam bentuk properti yang berlokasi di wilayah tertentu akan sangat tepat dan menguntungkan.

  • Intermoda

Pernahkah Anda mendengar kata “intermoda” dalam pembahasan di dunia properti? Intermoda adalah fasilitas pendukung yang memudahkan pemilik properti dalam mengakses properti tersebut. Intermoda merupakan fasilitas transportasi terpadu yang dapat berupa MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rapid Transit), KRL (Kereta Rel Listrik), BRT (Bus Rapid Transit) dan fasilitas transportasi (intermoda) lainnya. Temukan perbedaan antara LRT, KRL dan BRT pada artikel berikut ini.

  • Loss Transaction

Loss Transaction dapat diartikan sebagai biaya-biaya yang tidak terlihat dan tak terduga. Loss Transaction dapat terjadi saat melakukan perencanaan investasi properti dimana dalam proses perencanaan ini, Anda lupa menghitung biaya-biaya yang harus dikeluarkan seperti pembayaran biaya broker atau marketing, pembayaran notaris, pembayaran pajak PPH, BPHTB dll. Untuk menghindari loss transaction, Anda bisa mengetahui biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada saat proses jual-beli rumah dengan klik link artikel berikut ini.

  • Nice Property

Sesuai dengan namanya, Nice Property merupakan istilah untuk menunjukkan sebuah properti yang memiliki prospek jangka panjang dan menguntungkan jika dilihat dari berbagai sudut pandang. Sebuah properti dapat dikatakan nice property jika dari segi lokasi yang strategis, akses transportasi yang mudah, daerah yang bebas banjir, kenaikan harga yang melesat tajam, kualitas bangunan yang bagus dengan harga terjangkau serta beberapa kriteria yang dianggap memiliki prospek jangka panjang. Lihat berbagai listing nice property Ray White disini.

  • Occupancy

Occupancy merupakan kata dalam Bahasa Inggris yang dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai okupansi. Okupansi adalah banyaknya properti yang berhasil tersewa dari total unit properti yang akan disewakan. Okupansi dihitung ke dalam bentuk persentase. Semakin tinggi tingkat persentase okupansi sebuah properti, menunjukkan tingginya demand sewa properti di daerah tersebut. Semakin tinggi tingkat okupansi properti, maka semakin besar kemungkinan properti Anda laku tersewa. Dengan begitu, maka properti Anda akan lebih cepat turnover atau break even point (BEP) alias balik modal.  

  • Property Crash

Property Crash adalah situasi dimana terjadi kegoncangan atau resesi pada dunia properti. Property Crash dapat diindikasikan melalui kenaikan harga properti yang melonjak tajam atau harga properti yang menurun dengan cepat akibat situasi makro ekonomi yang tidak stabil atau sedang mengalami resesi ekonomi.

  • Prosperous 

Prosperous dapat diartikan sebagai prospek. Prosperous atau prospek merupakan sebuah kondisi dimana investasi properti pada suatu wilayah tertentu akan menguntungkan dan memiliki potensi pengembangan jangka panjang. Investor dapat mempelajari prospek investasi properti dengan melakukan studi kelayakan yang menilai tingkat strategis sebuah properti, pembangunan infrastruktur, akses transportasi, fasilitas pendukung di sekitar area properti, pemerataan pembangunan di sekitar lokasi properti dan lain sebagainya.

  • RAB (Rencana Anggaran Biaya)

RAB adalah singkatan dari Rencana Anggaran Biaya. RAB digunakan untuk developer atau kontraktor dalam menghitung perkiraan biaya untuk membangun atau merenovasi sebuah bangunan atau konstruksi. Dalam RAB, terdapat rincian detail mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan, lengkap dengan kuantitas dan total harganya. RAB juga menjabarkan anggaran untuk biaya jasa kontraktor. RAB dapat dijadikan guideline dalam melakukan pembangunan berupa pembangunan baru, perluasan bangunan hingga renovasi ringan lainnya.

  • Recession (Resesi)

Recession dapat diartikan sebagai resesi. Resesi adalah situasi makro ekonomi dimana terjadi penurunan daya beli akan objek properti yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti pandemi global, penurunan di berbagai sektor ekonomi dan hal-hal lain yang menyebabkan daya beli properti secara keseluruhan menurun.

  • SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit)

SBDK adalah singkatan dari Suku Bunga Dasar Kredit adalah suku bunga yang paling rendah yang biasa dijadikan sebagai simulasi perhitungan cicilan dan besaran kredit oleh bank dan developer. Besaran SBDK ditentukan oleh BI rate yang ditetapkan oleh Bank Sentral, dalam hal ini Bank Indonesia.

  • SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan)

SHGB adalah singkatan dari Sertifikat Hak Guna Bangunan. SHGB berbentuk sertifikat yang bertujuan sebagai tanda bukti bahwa pemegang SHGB memiliki hak untuk menggunakan bangun tersebut selama 30 tahun. Setelah masa berlaku SHGB habis, pemilik dapat mengajukan perpanjangan HGB hingga 50 tahun. Anda juga dapat meningkatkan status SHGB menjadi SHM dengan cara yang tertulis pada artikel ini.

  • SHM (Sertifikat Hak Milik)

SHM adalah singkatan dari Sertifikat Hak Milik. Berbeda dengan SHGB yang hanya boleh menggunakan dan mengelola sebuah bangunan, SHM merupakan sertifikat kepemilikan dimana Anda adalah pemilik mutlak atas sebuah properti. Tanah dan bangunan tersebut sepenuhnya milik pemilik SHM dan yang dapat diturunkan kepada keturunan pemilik SHM. SHM merupakan status kepemilikan properti dengan kekuatan hukum tertinggi di Indonesia. Untuk mempelajari lebih lanjut perbedaan SHM dengan SHGB dapat klik link berikut ini.

  • Site Plan (Master Plan) 

Site Plan atau yang sering disebut sebagai Master Plan adalah gambar denah komplek perumahan yang berisi tata letak lokasi rumah, lokasi jalan, lokasi fasilitas umum dan lain-lain. Melalui master plan Anda akan mendapatkan gambaran mengenai keadaan tata letak properti yang dipasarkan.

  • Supply

Kata “demand” berasal dari Bahasa Inggris yang berarti penawaran. Dalam properti, supply adalah produk properti yang ditawarkan. Supply juga dapat berarti banyaknya developer yang membangun dan menawarkan properti pada suatu daerah. Supply adalah kegiatan untuk memenuhi demand atau permintaan pembelian yang sedang tinggi akan suatu objek properti, misalnya dengan melakukan pengadaan atau pembangunan unit rumah baru.

Anda harus berhati-hati jika terlalu banyak supply properti pada suatu daerah karena tingginya supply, jika tanpa diiringi dengan peningkatan demand, akan menyebabkan harga properti pada daerah tersebut turun atau sulit laku dengan harga pasar yang seharusnya. Hal tersebut sudah diatur dalam hukum supply demand ekonomi.

  • Teknik Sipil

Teknik sipil adalah sebuah cabang ilmu dimana seseorang yang memiliki ilmu teknik sipil bertugas untuk merencanakan kekuatan bangunan, bagaimana menghemat bangunan dan melakukan manajemen pelaksanaan pembangunan. Teknik sipil juga bertugas dalam membangun dan melakukan renovasi pada bangunan dengan pendekatan berwawasan lingkungan. 

  • Transit Oriented Development (TOD)

Transit Oriented Development atau TOD adalah konsep pembangunan properti yang melakukan pendekatan pada pengembangan tata kota dimana dalam pembangunannya memaksimalkan berbagai akses transportasi yang secara terpadu dapat diakses dengan mudah. TOD bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan angkutan massa seperti MRT, LRT, KRL dan BRT. Dengan adanya konektivitas dengan berbagai sarana transportasi memungkinkan Anda untuk pulang ke rumah dengan cepat dan mudah. Anda tidak perlu lagi bermacet-macetan di jalan karena adanya alat transportasi yang langsung terhubung dengan hunian Anda. 

Sebuah properti dapat dikatakan memenuhi kategori TOD jika memperhatikan konektivitas, mixed-use development, shift & transit, density dan walkable. Properti berkonsep TOD haruslah connect, artinya dapat dijangkau dengan mudah. Properti tersebut harus mengusung konsep superblok mixed-use development yang menggabungkan hunian vertikal (apartemen) dengan gedung perkantoran dan area komersial lainnya. Dengan adanya kemudahan akses  transportasi, maka diharapkan akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memudahkan untuk shift and transit. Sebagai properti modern, maka developer harus mengutamakan go green. Artinya, pengembang properti harus mengoptimalkan lahan yang ada dengan membangun properti hunian vertikal seperti apartemen. Hal ini untuk mendukung prinsip densify. Tentu saja kemudahan dalam mengakses moda transportasi harus walkable. Artinya, properti tersebut harus mudah diakses dengan berjalan kaki dan saling terkoneksi dengan moda transportasi. Dapatkan informasi mengenai listing properti yang mengusung konsep TOD yang berada di LRT City Jakarta Selatan pada artikel berikut ini.

  • Turn Key 

Turn key adalah waktu yang disepakati dalam perjanjian untuk serah terima kunci. Perjanjian serah terima kunci bisa saja disepakati dari kontraktor pemborong ke developer perumahan atau dari pengembang perumahan kepada konsumen.

  • Turn Over

Turnover merupakan sebuah perhitungan yang memberikan gambaran mengenai jangka waktu tentang lamanya seorang investor mencapai Break Even Point (BEP). Singkatnya, turnover merupakan perkiraan mengenai kapan suatu investasi akan balik modal. Semakin cepat Anda balik modal, maka semakin baik investasi properti tersebut.

  • Urban

Istilah “urban” adalah sebutan untuk beberapa wilayah yang menjadi alternatif tempat tinggal, yang letaknya di sekitar wilayah Ibukota atau kota besar. Wilayah di kawasan urban sangat diminati karena dekat dengan pusat bisnis dan harganya yang cukup terjangkau dibandingkan properti di kota besar. Kawasan urban juga menjadi tempat favorit para perantau sehingga membuat permintaan properti di kawasan urban cukup menjanjikan. Kawasan urban Kota Jakarta adalah Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang dan Banten.

  • Wait and See

Wait and See jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti Menunggu dan Melihat. Ini adalah tindakan yang sering dilakukan oleh investor dimana para investor menunggu waktu yang tepat dalam membeli properti sambil mengamati pergerakan pasar properti. Wait and see dilakukan untuk menemukan saat yang tepat untuk melakukan investasi properti. Investor biasanya akan melakukan hold pembelian properti disaat harga properti sedang mengalami kenaikan dan melakukan pembelian disaat harga properti mengalami penurunan atau stabilitas harga.

  • Yield

Yield adalah tingkat pengembalian atau keuntungan yang didapatkan dari investasi properti. Yield dihitung secara persentase per tahun. Yield dapat dihitung dari selisih harga beli dengan harga jual atau harga pasaran properti. Yield juga dapat dihitung berdasarkan nilai sewa properti per tahun untuk bisa mengetahui waktu turnover atau break even point sebuah properti.

Terdapat banyak sekali istilah-istilah dalam bahasa orang properti. Sebagai orang awam, Anda harus mencari tahu terlebih dahulu arti-arti dari istilah yang terdapat dalam dunia properti. Hal ini agar menghindarkan Anda dari resiko-resiko dalam investasi properti. Sangat disarankan agar Anda bekerjasama dengan agen properti terpercaya agar Anda terhindar dari resiko yang dihasilkan akibat kesalahan pemahaman mengenai istilah-istilah di dunia properti.

Ray White adalah agen properti terbaik di Indonesia siap membantu Anda. Jaringan bisnis yang dimiliki Ray White sangat luas. Ray White memiliki 175 kantor yang tersebar di 25 kota besar di Indonesia. Ray White juga memiliki jaringan properti Internasional. Ray White memiliki kantor di Australia, Singapura, India hingga Uni Emirat Arab. Hal ini memungkinkan Anda untuk bisa berinvestasi properti di luar negeri. Sebagai agen properti terbaik di Indonesia, Ray White berhasil meraih penghargaan Top Brand Awards selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut sejak tahun 2013. Ray White secara konsisten mengembangkan bisnisnya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para investor properti di Indonesia.

Ray White memberi bukti, bukan janji! 




Source : Wikipedia, Wikibooks, Lamudi, Tirto, Freepik.

Share