logo-raywhite-offcanvas

16 Oct 2023

Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara resmi beroperasi

Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara resmi beroperasi

Kereta cepat pertama di Indonesia secara resmi sudah beroperasi untuk publik setelah beberapa kali tertunda. Kereta yang menghubungkan antara Ibukota Jakarta dengan Bandung ini merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara yang menelan biaya hingga Rp 112 Triliun. 

Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menjadi pelengkap ekosistem transportasikereta api melalui potensi pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta juga daerah-daerah di sekitarnya dan juga akan berkontribusi terhadap peningkatan pembangunan, pertumbuhan, pengembangan perekonomian wilayah dan kawasan.

Solusi mengatasi kemacetan, mengurangi emisi karbon, dan polusi menjadi hal yang perlu segera dilakukan, salah satu caranya dengan memindahkan penggunaan kendaraan pribadi untuk beralih (shifting) ke transportasi massal menggunakan energi listrik atau energi terbarukan non fosil. Hal itu penting, mengingat terdapat banyak kerugian sangat besar yang dialami negara akibat kemacetan dan pemborosan penggunaan energi.

Pemerintah Indonesia merencanakan untuk memperpanjang rute kereta cepat ini hingga Surabaya, Jawa Timur. Pemilihan rute kereta cepat ke Surabaya nantinya akan mempertimbangkan potensi dampak ekonomi untuk wilayah-wilayah yang dilewati kelak. Karena nantinya kereta cepat menuju Surabaya ini akan mampir di beberapa kota seperti Yogyakarta dan Solo. 

Deputi Bidang Kebijakan Strategis di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati, mengatakan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung berkisar antara Rp250.0000 hingga Rp350.000, sesuai dengan kelas kereta. 

Pembangunan infrastruktur dapat berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, mulai dari serapan tenaga kerja yang tercipta saat proyek berlangsung, hingga peningkatan pendapatan perkapita kawasan sekitar. Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) menilai dampak dari pembangunan suatu infrastruktur tidak dapat dilihat secara jangka pendek. "Perspektifnya harus jangka panjang. Kalau jangka pendek akan terlihat rugi." 

Dengan kemajuan dari sisi infrastruktur, peluang bagi sektor properti untuk tetap kuat di akhir tahun 2023 ini semakin positif. Investor asing akan melihat Indonesia sebagai Negara yang menarik dan memberikan banyak potensi bagi Indonesia. Dengan kemajuan ini, tentu saja akan menarik wisatawan asing untuk datang ke Indonesia dan di saat yang bersamaan akan menarik investor asing untuk terus melakukan investasi di Indonesia. Angin segar yang sangat menyejukan untuk menutup tahun 2023 ini. 

Share